Pada sekitar tahun 1800 M di suatu tempat yang jauh dari pusat pemerintahan, berada di wilayah Kediri bagian timur, kala itu masih berupa hutan semak yang diselingi dengan kolam disana sini, berkumpul empat orang musafir yang sedang berkelana untuk menyebarkan dakwah dan ilmu.
Mbah Empu Brojo Guno, Mbah Empu Brojo Dento, Mbah Empu Brojo Musti, dan Mbah Empu Brojo Lamatan, begitulah mereka dipanggil.
Mereka ada yang berasal dari pulau madura dan ada sebagian berasal dari wilayah Jogyakarta, mereka juga merupakan tokoh spiritual kerajaan Mataram.