Sejarah singkat Desa Nglumbang

Desa Nglumbang from Wikimapia

Pada sekitar tahun 1800 M di suatu tempat yang jauh dari pusat pemerintahan, berada di wilayah Kediri bagian timur, kala itu masih berupa hutan semak yang diselingi dengan kolam disana sini, berkumpul empat orang musafir yang sedang berkelana untuk menyebarkan dakwah dan ilmu.

Mbah Empu Brojo Guno, Mbah Empu Brojo Dento, Mbah Empu Brojo Musti, dan Mbah Empu Brojo Lamatan, begitulah mereka dipanggil.

Mereka ada yang berasal dari pulau madura dan ada sebagian berasal dari wilayah Jogyakarta, mereka juga merupakan tokoh spiritual kerajaan Mataram.

Keempat tokoh tersebut akhirnya membuka ( baca: babad ) daerah ini untuk pemukiman penduduk, mereka menamakan daerah ini dengan “ Nglumbang” sesuai dengan keadaan geografisnya yang banyak Blombang yang dalam bahasa Indonesia artinya Kolam.

Seiring waktu Nglumbang banyak dilewati pejalan kaki ataupun rombongan orang yang akan menuju ke wates ataupun akan ke pare, sebagian dari mereka ada yang memilih nglumbang sebagai tempat tinggal, sehingga semakin lama makin banyak yang berdomisili di tempat ini.

Setelah keempat tokoh pendiri Nglumbang wafat, mereka di makamkan di Setono, sebutan sebuah tempat di Nglumbang yang banyak ditumbuhi pohon Setono.

Mereka di makamkan di bawah rindangnya pohon Badut.

Sekarang Nglumbang adalah sebuah desa dalam wilayah kecamatan Gurah kabupaten Kediri propinsi Jawa Timur, dengan luas ± 39.037 Ha.

Desa Nglumbang berbatasan dengan desa Blimbing kecamatan Gurah di sebelah utara, desa Gondang kecamatan Plosoklaten di sebelah timur, desa Karanganyar kecamatan Wates di sebelah selatan, desa Sidomulyo kecamatan Wates di sebelah barat.

Sumber : RPJMDes Desa Nglumbang tahun 2008-2012

Informasi lainnya tentang :
- Cara setting ukuran kertas Folio/F4 di printer Canon